"Kamu aneh."
Kata-kata itu mungkin terdengar sederhana, tapi bagi saya, itu awal dari luka yang panjang.
Nah apa kalian sendiri sudah tahu apa itu bullying?.Bagi yang belum tahu saya memberikan sebuah artikel singkat mengenai bullying. Jadi, tolong simak dengan baik
a. Pengertian Bullying
Bullying dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya
dengan mudah atau sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik.Kriteria pengulangan, niat, dan
ketidakseimbangan kekuatan sistematik menjadikan bullying bentuk agresi yang sangat tidak diharapkan.Ia dapat terjadi dibanyak
konteks, termasuk tempat kerja, tetapi paling banyak diteliti pada
remaja.
b. Jenis-jenis Bullying
1) Bullying secara verbal, berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan (baik yang bersifat pribadi maupun rasial),
penyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan
yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan lain sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan, kerap menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat
menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih jauh.
2) Bullying secara fisik, yang termasuk jenis ini ialah memukuli,mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, emiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, merusak serta menghancurkan barang-barang milik
anak yang tertindas. Bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara
fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain.
3) Bullying secara relasional (pengabaian), digunakan untuk
mengasingkan atau menolak seorang teman atau bahkan untuk
merusak hubungan persahabatan. Bullying secara relasional adalah
pelemahan harga diri si korban secara sistematis melalui
pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau penghindaran. Perilaku
ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti
pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, bahu yang
bergidik, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.
4) Bullying elektronik, merupakan bentuk dari perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer,handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS,dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video ataufilm yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.Bullying jenis ini biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang
telah memiliki pemahaman cukup baik terhadap sarana teknologi
informasi dan media elektronik lainnya.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat salah satu kasus nyata yang terjadi di Indonesia.Fakta itu menjadi lebih bermakna ketika kita melihat kisah seorang mahasiswa yang menjadi korbannya.Saya mengangkat cerita tentang mahasiswa yang menjadi korban bullying.
Kasus TimothyKabar duka datang dari dunia kampus. Seorang mahasiswa bernama Timothy Anugerah (lahir 2003), yang dikenal luas oleh teman-temannya sebagai sosok yang sangat baik, telah pergi untuk selamanya. Di mata rekan-rekannya, Timothy adalah pribadi yang cerdas, sopan, lembut, dan ringan tangan membantu siapa saja.
Namun, di balik citra positif itu, Timothy ternyata memikul beban batin yang sangat berat. Ia diam-diam menderita akibat perundungan (bullying) yang terus-menerus ia terima.
Ironisnya, perundungan ini disebut-sebut berawal dari hal-hal yang dianggap sepele. Candaan dan ejekan ini kemudian membanjir di grup WhatsApp kampusnya, menjadikan Timothy sebagai target.
Luka yang tak terlihat itu mencapai puncaknya pada suatu pagi nahas. Sekitar pukul 09.00 WITA, Timothy diduga mengambil langkah drastis dengan melompat dari lantai empat gedung FISIP. Ia meninggal dunia akibat cedera fatal yang dideritanya.
Tragedi ini seharusnya menjadi momen refleksi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Kisah ini menjadi semakin miris ketika diketahui bahwa perundungan tidak berhenti bahkan setelah Timothy tiada.
Beredar tangkapan layar percakapan grup mahasiswa yang menunjukkan komentar-komentar brutal. Alih-alih berduka, beberapa oknum justru melontarkan ejekan dan hinaan keji menanggapi kabar meninggalnya Timothy, menunjukkan betapa dalamnya krisis empati yang terjadi.
Kalau ditanya pendapat pribadi saya soal ini... jujur, ini menyedihkan sekaligus bikin marah.Bagi saya bullying bukan sekadar candaan atau ejekan.Banyak orang berlindung di balik kata "bercanda".Padahal jelas berbeda bukan?! Candaan itu lucu kalau semua orang yang terlibat tertawa.Kalau ada satu orang yang merasa tersakiti, tertekan,atau merasa direndahkan, itu bukan candaan lagi.Itu namanya "PENINDASAN".Stop normalisasikan bullying. Jangan pernah berpikir "Ah, gitu aja baper". Luka mental itu nyata, meski tidak terlihat.
kasihan ya Timothy... 😢
BalasHapus